Jumat, 22 Juni 2018

22 dan banyak cerita lainnya.

Sudah hampir seminggu saya berusia 22 tahun.
Akhirnya.
Setelah banyaknya hal ajaib yang sudah terjadi,,,ternyata saya bisa melaluinya dengan baik hwhwh.

Banyak yang sudah terjadi dalam dua tahun terakhir. Tahun lalu memang saya tidak menulis surat saat ulang tahun di blog ini. sebenarnya saya buat di blog saya yang satunya, tapi kemudian saya hapus beberapa bulan kemudian hhh.

banyak hal ajaib yang terjadi selama 2 tahun terakhir.

saya putus cinta.
berat badan turun ke angka yang sangat drastis mengerikan.
Saya akhirnya kuliah.
saya sempat resign (tidak 100% resign tapi mencoba melamar kerja dan melakukan banyak interview).
saya akhirnya jalan-jalan ke bandung.
saya kehilangan sahabat baik.
saya jatuh cinta lagi.
dan sekarang patah hati lagi.

doooh, perasaan masalah hidup begini mlulu wqwq.

2 tahun terakhir indah sekali.

banyak ketawa dan nangis,,,banyak juga ketawa sambil nangis. sampai gak tau ini sebenarnya yang saya rasa itu sedih atau senang.

banyak yang bilang saya makin cengeng, jadi makin sensitif. dulu saya sempat malu dan rasanya sebal, ingin sekali bisa berubah dan menjadi lebih dewasa sedikit dan tidak gampang cengeng serta sensitif.

tetapi kemudian saya tersadar, memang definisi dewasa sendiri itu gimana sih?
menjadi dewasa kok jadi menyebalkan banget ya, gak bisa mengekspresikan perasaanmu dengan bebas?

tetapi barangkali ya mungkin begitulah menjadi dewasa. harus pandai-pandai menyembunyikan dan mengatur perasaan dengan baik.

hubungan saya dan orangtua akhirnya membaik. sudah tidak lagi pernah cekcok. saya belajar mengalah dan menuruti semua keinginan ibu. meski kadang kalau saya sedang dalam perasaan yang kacau entah itu pengaruh tekanan kerja di kantor atau karena mau haid, kadang saya masih suka kelepasan dan suka marah sama ibu.

tetapi sudah tidak terlalu sering. bagaimanapun juga saya sudah sangat senang sekali didukung penuh oleh ibu untuk kuliah. jadi saya mencoba menjadi anak yang berbakti.

saya akhirnya kuliah. bukan di kampus yang terlalu terkenal memang. tapi tak masalah. yang penting adalah ilmunya.

rasanya menyenangkan tapi juga rumit. mencari teman ternyata tidak mudah karena mayoritas teman sekelas sudah banyak yang menikah. mungkin karena saya sudah terbiasa bekerja sendiri di kantor jadi tidak tertarik untuk basa-basi dan menjalin hubungan lebih dengan orang asing selain untuk urusan bisnis atau perasaan hati saja.

saya kaget saat mendapati bahwa saya ternyata bisa juga seperti ini. padahal dulu saya selalu bersemangat untuk berkenalan dengan orang baru. di kampus dan kelas, saya cukup kesulitan jika mendapat tugas kelompok atau sekadar menghabiskan waktu dengan seseorang saat kelas kosong.

yang kedua sebenarnya tidak terlalu menjadi masalah karena sebagian besar kelas saya hanya di malam hari dan saat sampai kampus biasanya juga sudah mepet jam kelas. jadi saya jarang kumpul di luar lingkungkan kelas. yang pertama ini cukup bikin ribet. beberapa kali ada tugas kelompok, saya selalu mendapat teman yang ajaib. di satu sisi sebenarnya ini menarik karena saya selalu dapat anggota yang berbeda terus tergantung siapa yang mau menerima dan berpasangan dengan saya. di satu sisi ini juga jadi melelahkan karena watak mereka berbeda semua.

dulu saya sempat heran dengan orang dewasa kenapa suka malas menjalin hubungan baru dengan orang lain. sekarang saya sedang mengalami fase itu. rasanya sayang banget buang-buang waktu hww.

tapi selebihnya menyenangkan. meski saya kesulitan mencari teman (saya sendiri sebenarnya tidak terlalu tertarik juga sih), kelas dan ilmu yang saya dapat sudah sangat menarik dan membuat saya benar-benar jadi belajar banyak hal baru. ketika tulisan ini saya buat, sudah hampir satu semester berjalan. beberapa hari lagi saya siap menjalani UAS semester pertama.

kadang masih suka tidak percaya kalau saya akhirnya benar-benar kuliah hhe.

2 tahun terakhir juga banyak keajaiban tak terduga yang terjadi dalam kehidupan cinta. saya patah hati, jatuh cinta, patah hati lagi, jatuh cinta lagi, dan sekarang patah hati lagi.

dari semua itu, patah hati yang terakhir yang paling sakit.

karena,

momen dimana saya menyadari bahwa saya jatuh cinta pada lelaki itu, pada momen itu juga saya tersadar bahwa saya tidak akan pernah bisa bersama.

saya tidak pernah tau siapa dia. susah sekali masuk ke rumahnya. temboknya terlalu tinggi.

dia laki-laki yang sangat baik.
ini pertama kalinya saya memperkenalkan sosoknya pada sahabat saya. dan mereka semua menyukainya.
dia laki-laki yang baik.
bersama dia, saya belajar banyak hal.
saya jadi tau bahwa kadang warna hitam itu bisa sangat berwarna.
saya jadi belajar lebih mencintai diri saya sendiri.
saya jadi belajar untuk lebih sering menghabiskan waktu bersama keluarga dan sahabat saya.
saya jadi belajar dan tiba-tiba ingin menjadi manusia yang lebih baik lagi.

dia jarang mengungkapkan emosi dan perasaannya.
saya suka jika dia marah.
bahkan kadang saya suka memancing agar dia marah.
karena saat ia marah, saya jadi bisa melihat emosi yang ia miliki. 

dulu waktu sama yang sebelumnya, saya selalu benci kalau dia sedang marah-marah atau nyinyir.
sama laki-laki ini saya malah senang kalau dia sedang marah dan nyinyir.

kalau dia sedang mode sinis seperti itu, saya jadi banyak ketawa. lucu melihatnya mampu mengeluarkan ekspresi seperti itu.

tapi sudah.

sepertinya emosi dan ekspresi yang bisa ia keluarkan hanya mode sinis saja.

seiring berjalannya waktu, kerap timbul perasaan aneh.
saya mulai penasaran bagaimana penilaian dan pandangannya tentang saya.
apa yang ia rasakan pada saya.

beberapa waktu lalu saya menanyakan hal tersebut kepadanya.
dan ia tidak menjawab.

tetapi tidak memberikan jawaban bukannya termasuk sebuah jawaban?

saya ingat ketika selesai mengutarakan perasaan saya dan tidak mendapat jawaban, saya mengucapkan maaf.

hari ini saya menyadari sebuah kebodohan.

beberapa tahun lalu saya pernah menulis di blog ini kalau mengungkapkan perasaanmu itu bukan suatu kesalahan. perasaan yang kamu rasakan itu nyata terjadi dan kamu tidak perlu minta maaf akan hal tersebut.

tapi yang saya lakukan malah meminta maaf kepada laki-laki itu. meminta maaf karena memiliki perasaan-perasaan yang seharusnya tidak perlu.

saya tidak tau harus senang atau sedih setelah momen itu berlalu.

di satu sisi rasanya menyenangkan karena bisa mengungkapkan semuanya. saya tidak suka memendam. rasanya perih.

tapi setelah mengungkapkan malah semakin perih.

tetapi biarlah.

saya tau ia memiliki banyak alasan sendiri kenapa tidak menjawab. dan memilih untuk tidak menjawab sebenarnya juga sebuah jawaban.

tapi karena hal ini, entah mengapa respek saya berkurang dan saya ingin melabeli sosoknya sebagai pengecut.

tapi yaudahlah. 
saya gak tau juga sih misal dia memberi jawaban saya mau apa.

tapi yang jelas, meski saat ini hubungan kami sudah menjadi aneh dan tidak bisa seperti dulu, saya lega karena sudah berani bicara. 

setelah dipikir lagi, sebenarnya tidak terlalu penting bagaimana penilaian dan perasaan yang ia miliki untuk saya.

masih ada orang yang mau menyisakan sedikit waktunya untuk saya saja sudah cukup.

saya bahagia dan tidak menyesal karena mengenal dan berani mengungkapkan apa yang saya rasa dan mengganjal benak saya.
dia membuat saya berani untuk bicara. dia membuat saya berani untuk menjadi diri saya sendiri. 

pada beberapa kesempatan, kadang saya suka melamun memikirkan mana yang lebih sedih antara sudah tidak lagi bisa bersamanya atau tidak mengungkapkan apa yang saya rasa.

saya memilih untuk menahan rasa sakit (jika ada) tidak lagi bisa bersamanya.

bersama dan mengenal dia saya belajar banyak hal. dia mengajari saya untuk berani menjadi diri sendiri dan berani.

mungkin rasanya akan sedih sudah tidak lagi bisa bebas berbagi tentang banyak hal dan tumbuh bersama.

tapi, ah.
perasaan cinta itu membebaskan.
maka lepaskan.


***

22.

angka kembar bagi si zodiak dengan lambang kembar.

sudah tidak lagi bisa disebut sebagai anak kecil.

tidak banyak yang saya pinta pada usia baru ini.

kepada Maila yang beberapa hari lalu tepat berusia 22, 

semoga di usia barumu ini kamu terus diberi nikmat sehat dan kekuatan untuk terus selalu berjalan. banyak petualangan ajaib yang menunggu di depan sana. saya yakin, seperti yang sudah-sudah: kamu pasti bisa melaluinya dengan baik.

menjadi dewasa itu sulit, maka jalanilah dengan penuh rasa riang gembira dan ceria. sesekali menangis tak apa. menangis terus juga tidak masalah. tidak ada yang salah dengan mengeluarkan semua perasaan yang kamu miliki dan rasakan. menangis bukan tanda kamu lemah. berani mengeluarkan apa yang kamu rasakan  bukan suatu kesalahan.

menjadi dewasa itu tidak pernah mudah. hidup itu keras dan akan ada banyak terus cobaan dan petualangan dengan level-level baru yag terus menunggu di depan sana. selalu ingat untuk terus bersyukur dan berusaha untuk memberikan yang terbaik. terus berjalan.

tabah, jangan rebah.

beranjak dewasa itu sulit,
maka kamu harus riang dan gembira menjalaninya.

kamu pasti bisa.

Jumat, 17 Juni 2016

Happy 17.20!

Hai,

Bagaimana kabarmu? lama sekali rasanya kita tidak bertemu ya. Dan, ah, ada postingan blog yang kamu hapus? bagaimana kabar hubunganmu dengannya?

***

Jadi, bagaimana kabar hidupmu di usia akhir belasanmu?
Apa saja yang telah kamu lakukan?
bagaimana dengan kemajuan mimpi-mimpi dan keinginanmu?

Bagaimana juga dengan ibadahmu?
hubunganmu dengan tuhan dan kedua orangtuamu?

Aku tidak tau dengan pasti apa yang kamu rasakan saat ini, tetapi semoga saja, kebaikan dan kebahagiaan sedang bersamamu, sedang kamu rasakan.

Sekarang, mari kita buat catatan baru yang berharga di usia baru di kepala 2 ini. Mari kita isi dengan banyak hal yang berguna, bermanfaat, dan menyenangkan.

Untuk mereka yang masih mau menemani dan bersamamu saat ini, aku harap semoga mereka juga diberi umur yang panjang dan bisa terus menemanimu ya.
Dan jangan sedih untuk mereka yang pergi dari hidupmu. Aku yakin suatu hari nanti kalian akan bertemu kembali-atau bahkan bersama lagi.

***

Banyak hal baru yang menantimu di depan sana.
banyak orang baru yang menunggu untuk kamu temui dan kamu kenal.
banyak juga tempat-tempat yang bahkan mungkin tidak tercatat di peta yang menunggu untuk kamu datangi.

Kepada kamu yang hari ini berusia 20 tahun,
selamat bertambah usia.
Semoga,,banyaknya harapan yang pernah kamu minta dalam doa-banyak yang bisa tercapai di usia yang baru ini.
Harapan-harapan yang pernah kamu minta kala sedang melamun, sedang bersedih ataupun sedang bahagia.

Semoga harapan-harapan itu menyentuh arsyNya dan dimudahkan olehNya untuk bisa diwujudkan.
Jangan lupa berusaha dan berdoa, mereka tidak akan pernah mengkhianatimu.

Dan, ah,
menjalani 19 tahun terakhir dengan banyaknya cobaan dan tantangan saja kamu bisa menghadapinya dengan baik, berarti menghadapi cobaan dan tantangan di depan sana pasti juga bisa kamu hadapi dengan baik kan? ;)

Jangan lupa perbanyak olahraga dan gerakkan badanmu ya.
Jangan lupa juga untuk menyediakan waktu bersama keluarga.
terakhir,
jangan lupa untuk tersenyum ya,
aku tau kamu pasti bisa-untuk menggapai semua keinginan dan cita-cita yang menantimu di depan sana :)






ps;
kamu pasti juga bisa bahagia seperti dia.

Rabu, 17 Juni 2015

19

Hellooooooooooooooooo

ampun dah.

Setelah akhirnya kamu mengira tidak akan pernah bisa melewati semuanya-toh akhirnya bisa juga. Dan hei, tuhan begitu baik padamu-masih memberikanmu nikmat bernafas dan menulis ini. 

Selamat tanggal 17 Juni yang ke-19!

***

Sebelumnya,
ada banyak hal yang ingin aku bicarakan padamu-tetapi ah sepertinya kita sudah terlalu banyak berbicara pada tiap-tiap malam.

18 tahun yang indah bukan?
Kau bertemu banyak orang baru tahun ini-meskipun sebagian besar dari mereka tidak sebaya denganmu dan tidak juga menenteng buku dan laptop sambil berbicara padamu mengenai tugas-tugas kuliah tetapi malah membicarakan tentang laporan mingguan yang salah, pelanggan yang tak ramah dan kepanikan karena pesanan barang tak kunjung datang.

18 tahun yang indah bukan?
Merasakan memegang gaji pertama dan bisa bangun lewat dari pukul setengah 7 tanpa harus merasakan kepanikan. Bisa pergi dengan baju bebas terbaik yang menurutmu pantas kamu kenakan hari itu tanpa harus mengenakan kemeja putih yang kadang kerap membuatmu merasa cupu.

18 tahun yang indah bukan?
Bisa mulai membeli beberapa hal yang kamu suka dengan hasil kerja kerasmu sendiri tanpa harus merengek terlebih dulu kepada orangtua. Bahkan bisa berbagi kepada mereka pula.

18 tahun yang indah bukan?
Mengenal beberapa teman baru dan juga kehilangan beberapa teman lama. Kamu sedikit demi sedikit akhirnya bisa mendefinisikan dengan baik apa itu teman dan sedikit banyak belajar agar bisa berarti bagi hidup orang lain.

18 tahun yang indah bukan?
Tetapi meskipun indah, kamu tidak mau selamanya akan seperti ini kan?

***

Di hari terakhirmu berusia belasan ini, apa yang akan kau lakukan?

Tadi pagi kamu mengawali hari dengan sesuatu yang sehat-Buang air besar. Beberapa ahli menyebutkan BAB di pagi hari itu sesuatu yang bagus bukan? Nah kuharap 19 tahunmu juga demikian. Berjalan dengan lancar dan baik-baik saja,kawan.
Di usia belasan terakhirmu ini, bisakah kau untuk lebih banyak mendengarkan dirimu sendiri?

Oh, bukan itu maksudku.
Aku tau setiap hari toh kamu memang mendengarkan dirimu sendiri- tetapi yang kuminta adalah sebenar-benarnya mendengarkan. 

Cobalah latih untuk berfikir panjang. Kepalamu itu keras sekali kalau diminta untuk memutuskan. Selalu kebingungan. Selalu bimbang dan ujungnya membuat keputusan yang salah. Ayolaaaaaaaahhh...

Di usia belasan terakhirmu ini, bisakah kau untuk lebih banyak meluangkan waktu bersama keluargamu?

Waktu berlalu sangat cepat, kau tau itu bukan kawan? Dan hei, jangan pernah main-main dengan mereka. Dalam sekejap mata-kau tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi termasuk bila seandainya saja tiba-tiba kau kehilangan keluargamu bahkan dengan cara yang paling aneh sekalipun.

Selalu luangkan waktu untuk mereka di akhir pekan-dan bukannya malah kau habiskan waktumu dengan kekasihmu. Setidaknya kan pada hari-hari kerja kau sudah banyak meluangkan waktu untuk pekerjaanmu, sisihkanlah pula untuk keluargamu-suatu hal yang bisa kau sebut rumah; tempat kembali.

Akan kukatakan pula padamu agar jangan pernah kau tidak berpamitan pada orangtuamu setiap akan keluar rumah. Juga jangan pernah kau pergi dari rumah dalam keaadaan marah. Kau tau? aku habis kehilangan orang kesayanganku dan mengalami perpisahan dalam keadaan marah, ah rasanya tersiksa sekali kawan.

***

Hei,
Beberapa waktu lalu aku bertemu dengan 2 orang anak kecil laki-laki yang sedang menunggu pesanan siomay-nya dibuatkan, Kira-kira mereka berusia 4 dan 6 tahun. Kau tau apa yang mereka bicarakan sambil menunggu pesanan mereka dibuatkan?

Cita-citamu apa do?
Itu kata pertama yang akhirnya menimbulkan perdebatan diantara mereka.

Kau tau? kala itu aku hanya memandang mereka dengan tertegun sekaligus heran.

Benarkah mereka berusia 4 dan 6 tahun?

Tetapi terlepas dari itu semua, aku jadi tak lagi berselera untuk menyantap pesanan siomay-ku dan berfikir keras dalam hati.

Cita-cita.

Bagaimana dengan cita-citaku?

Dan, hei, bahkan apa cita-citamu,kawan???!!!

Uhm,
Hidup yang sungguh ajaib ya. Selama 18 kemarin, aku mengalami banyak hal dalam hidup dan entah mengapa sudah tak ingat lagi dengan apa yang aku cita-citakan, Bagaimana denganmu?

Di usia terakhir belasanmu kali ini, bersediakah kau untuk memikirkan kembali cita-citamu?

Dan
Berusaha
Untuk
Membuatnya
Menjadi
Nyata?

Aku sendiri,,,entahlah.
Yang ada di fikiranku tiap ada orang yang mengatakan cita-cita...sepertinya masih berkabut. Belum terbayang dengan jelas.

Aku hanya ingin hidup- dengan menghasilkan sebanyak-banyaknya manfaat yang berguna bagi kehidupan orang lain. Dan tetap bisa juga membeli buku-buku yang kusuka setiap bulannya.

Ampun.

Aku tidak bisa membedakan apa yang aku inginkan dan aku butuhkan :'(

***

Jadi kawan,

Tidak peduli banyak atau tidaknya yang mengucapkan selamat mengalami pergantian usia padamu. Tidak peduli sebagaimana buruknya hari pertamamu,
berjanjilah padaku untuk tetap tersenyum.

Tetap percaya pada keyakinan-keyakinan yang selalu kau pegang teguh kebenarannya.

Kau tau, memang rasanya tidak mudah untuk tidak bersedih pada hari-hari sensitif seperti hari ini. Kecewa karena tidak banyak yang mengingat-padahal kamu telah berusaha untuk menjadi yang terbaik bagi orang-orang. Tetapi tak apa. Barangkali orang-orang itu akan mengingatmu dengan cara yang lain.

Tak apa tak mendapat ucapan selamat ketika pergantian usiamu.
Setidaknya, semoga mereka mau membacakan doa dan yasin untuk hari kematianmu nanti.

Dan,
Ah,

Selamat menuliskan cerita usia belasan terakhirmu, kawan!

Aku sayang padamu, kau tau itu bukan?